KURSI ANTIK KERAJAAN INDONESIA

Dengan hormat,
Saya perkenalkan Kursi Antik Kerajaan Indonesia, besar harapan saya, untuk lebih mengenal lebih jauh barang tersebut.

Kepada para ahli Sejarah, Arkeolog, Budaya. Metafisik, Supranatural, Paranormal, Kebatinan, Kolektor dan semua kalangan pemerhati benda tersebut, saya mohon saran, pendapat, masukan, dan komentar.

Atas pehatian dan perkenannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya.

Adang kusdiman

E mail : adang_99@yahoo.co.id

Tilp : +62 85224729221

KURSI ANTIK KERAJAAN INDONESIA

1. RIWAYAT SINGKAT

Kursi Antik ini selesai dibuat tahun 1292 oleh Mpu Djanggaoe, keturunan dinasti Syailendra, dan dibantu oleh gurunya I Nyoman Ranggapati, beliau juga murid Mpu Gandring. Kursi antik ini dipersembahkan untuk Sultan Malik Al Saleh, Raja Samudra Pasai, sebagai tempat Raja dan para pembantunya bermusyawarah dan mengambil keputusan penting kerajaan, tapi sebelum kursi ini dipersembahkan sang raja telah wafat pada tahun 1292, bersamaan dengan selesai dibuatnya kursi antik ini, sehingga membuat Mpu Djanggoe sedih dan kecewa, tiga (3) tahun kemudian, yaitu tahun 1295 beliau juga wafat. Selanjutnya kursi ini dipelihara oleh Sidharta I Nyoman, kepercayaan setia Mpu Djanggaoe.

Setiap bagian kursi mempunyai eter/energi yang sangat luar biasa dan bertingkat tingkat. Eter/energi yang paling kuat dan menentukan ada dalam Kursi Utama, dalam Kursi Utama ada Ruh Wahyu Keprabon, Bokor ada Ruh Titisan Mpu Djanggaoe dan Mpu Djangari dan bagian kursi lainnya ada Ruh Wahyu Kedaton.

Kursi antik tersebut selama lebih dari 700 tahun keadaannya mengenaskan, tidak terawat, dan tidak diperlakukan sebagaimana mestinya, hanya dianggap sebagai Seni Ukir Mebeler. Selama enam (6) tahun (th 1999 s/d th2005) fenomena/misteri kursi tersebut, sedikit demi sedikit mulai terungkap. Pada perkembangan selanjutnya, bagi yang duduk di kursi tersebut, suka mengalami pejalanan Spiritual.

.

2. LATAR BELAKANG

Tujuan dibuatnya kursi tersebut, sebagai souvenir atau hadiah buat Sultan Malik Al Saleh, Raja Samudra Pasai, sebagai balas jasa atau balas budi karena Mpu Djangari adik kandung Mpu Djanggaoe yang merantau dari pulau Bali, diangkat dan dipercaya sebagai penasihat utama kerajaan oleh Sultan Malik Al Saleh, walaupun dia bukan beragama Islam.

Pada awalnya Sultan Malik Al Saleh adalah raja Perlak, sebuah kerajaan kecil yang merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Samudra Pasai, wilayah Aceh sekarang. Sultan Malik Al Saleh merupakan raja pertama kerajaan Samudra Pasai dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia dan bertahan sampai dengan 4 (empat) keturunan. Setelah Sultan Malik Al Saleh meninggal datang Marcopolo dari Venesia Itali.

Sultan Malik Al Saleh tahu akan diberi persembahan kursi oleh Mpu Djanggaoe, dan beliau sangat mengharapkan persembahan tersebut, karena akan sangat membantu dalam mengambil keputusan kerjaan, tapi belum sempat menerimanya karena bersamaan dengan selesainya pembuatan kursi tersebut Sultan Malik Al Saleh telah meninggal dunia pada tahun 1292, hal tersebut membuat Mpu Djanggaoe kecewa dan frustasi. Kekecewaan Mpu Djanggaoe, disamping karena persembahan kursinya tidak sempat diterima Sultan Malik Al Saleh yang keburu meninggal, juga penggantinya Sultan Muhammad (anak kandung Sultan Malik Al Saleh) tidak memperdulikan dan memperhatikan, tidak mirosea (menyepelekan) maksud dan tujuan serta kegunaan dibuatnya kursi tersebut.

Keberadaan kursi tersebut sangat terkenal kemana mana, karena kehebatan/kelebihan proses pengerjaannya dan keahlian pembuatnya, sehingga sempat diperebutkan oleh 4 (empat) kerajaan yaitu : Kerajaan Demak, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajang dan Kerajaan Banten.

Mpu Djanggaoe dan Mpu Djangari tidak menikah selama hidupnya karena harus perjaka sampai tua untuk menjaga kesucian dan kebersihan jiwanya untuk menambah linuwih dan kesaktian ilmunya, dan sebagian besar hidupnya dicurahkan untuk mengabdi pada kerajaan Samudra Pasai (membuat Kursi dan Senjata Pusaka Kerajaan), oleh sebab itu dia tidak mempunyai keturunan. Kekecewaan Mpu Djanggaoe sangat terbawa pada ruh titisan beliau pada bokor.

4. SPESIFIKASI

1. Model : Ukir Penuh 411 (4 Kursi, 1 Meja dan Dudukan, 1 Bokor)
2. Bahan : Kayu Pohon kelapa (Utuh / Masif)
3. Jok : Ijuk, dilapisi karung Goni dan kain warna Djingga
4. Usia : Lebih dari 700 tahun (dibuat sekitar Tahun 1292)
5. Pembuat : Mpu Djanggaoe dan Gurunya (I Nyoman Ranggapati)
6. Tujuan : Sebagai tempat Raja mengambil keputusan penting

5. PROSES PEMBUATAN

Pembuatan kursi antik ini membutuhkan waktu lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dibuat dari tahun 1282 sampai dengan tahun 1292. Dalam ide, perencanaan dan pembuatan kursi ini, Mpu Djanggaoe banyak dibantu oleh gurunya yaitu I Nyoman Ranggapati secara kebatinan karena beliau sudah meninggal. Mpu Djanggaoe sebetulnya tidak bisa membuat dan mengukir kursi, dia mampu melakukannya karena sangat dibantu oleh gurunya yang ahli ukir. Dalam membuat dan mengukir kursi tersebut dilakukan secara naluri, dengan mata tertutup, tanpa perencanaan bentuk/model kursi dan motif ukiran, dan sering dilakukan pada malam hari ditempat sepi. Dalam mencari dan mengangkut bahan-bahan kursi tersebut, Mpu Djanggaoe dibantu oleh orang kepercayaannya yaitu Sidharta I Nyoman. Dia hanya sebagai rakyat kecil dan bodoh, tapi sangat jujur dan setia kepada Mpu Djanggaoe, nenek moyangnya berasal dari India.

Magis dalam Kursi Utama adalah Ruh Wahyu Keprabon, Meja dan tiga (3) kursi lainnya, ada Ruh Wahyu Kedaton. Sedangkan pada Bokor ada Ruh Titisan dari Mpu Djanggaoe dan Mpu Djangari dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan Senjata Pusaka Kerajaan, untuk menambah kekuatan dan kesaktian senjata tersebut. “Surwenda Danurwenda, wadah yang bersih isinya juga bersih”.

Watek dari Wahyu Keprabon hanya bisa dikendalikan tidak bisa taklukkan atau dikuasai. Sifat atau tabiat dari Ruh Wahyu Keprabon dalam kursi utama ngencik jiwa seorang pemimpin (ksatria, wibawa, arif, bijaksana dan kharismatik),. Sesuai dengan sifat ruh tadi maka kursi tersebut sangat cocok dan besar manfaatnya sebagai tempat musyawarah dan mengambil keputusan para pemimpin.

Proses Pembuatan Kursi adalah :

a. Dengan ritual / semedi yang sangat mendalam selama 40 hari

b. Setiap bagian dari kursi tersebut mempunyai eter/energi yang sangat kuat dan bertingkat-tingkat

c. Pengerjaannya dilakukan satu persatu dengan jarak waktu yang cukup lama dan bahan didapat dari tempat yang berbeda-beda sesuai dengan petunjuk ritual/semedi

d. Waktu pembuatan lebih dari 10 tahun (tahun 1282 s/d tahun 1292).

e. Dibuat dengan mata tertutup.

Tabel 1. Bahan dan Tempat

No	Uraian	Warna	Tempat Bahan
1	Kursi Utama (1)	Coklat Tua	Tengah-tengah Pulau Bali
2	Kursi (2)	Coklat	Hutan Pulau Bali
3	Meja dan Dudukan	Coklat	Pantai (beda tempat)
4	Kursi (3)	Coklat Muda	Pantai Utara

Tabel 2 : Fungsi

No	Uraian	Ruh	Tempat
1	Kursi Utama (1)	Wahyu Keprabon	Raja
2	Kursi (2)	Wahyu Kedaton	Penasihat Utama
3	Meja dan Dudukan	Wahyu Kedaton	–
4	Kursi (3)	Wahyu Kedaton	Patih

Tabel 3 : Ukuran (cm)

No	Uraian	K1	K2	M	DM	K3	K4	B
1	Tinggi (cm)	75	75	11	42	74	74	60
2	Diameter (cm)	55	54	60	37	52	52	43

Keterangan : K1=Kursi Utama, K2= Kursi ke 2, M= Meja, DM= Dudukan Meja, K3= Kursi ke 3, K4= Kursi ke 4, B= Bokor

REFERENSI SEJARAH

SAMUDERA PASAI

Berdasarkan berita Marcopolo (th 1292), Ibnu Batutah (abad 13) dan keturunan Dinasti Abbasyah (th 1258) berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai, juga dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja pertama Samudra Pasai.

Menurut Snouck Hurgronje, hubungan langsung Arab dengan Indonesia baru berlangsung abad 17 pada masa kerajaan Samudra Pasai, Banten, Demak dan Mataram Baru.

Kerajaan Samudra Pasai berdiri sekitar abad 13 oleh Nazimuddin Al Kamil, seorang laksamana laut Mesir. Pada Tahun 1283 Pasai dapat ditaklukannnya, kemudian mengangkat Marah Silu menjadi Raja Pasai pertama dengan gelar Sultan Malik Al Saleh (1285 – 1297). Pada tahun 1297 Malik Al saleh meninggal, dan digantikan oleh putranya Sultan Muhammad (th 1297 – 1326) lebih dikenal dengan nama Malik Al Tahir, penggantinya Sultan Ahmad (th 1326 – 1348), juga pakai nama Malik Al Tahir, penggantinya Zainal Abidin.

Menurut Ibnu Batutah, Sultan Ahmad sangat taat beragama, ada pejabat orang persi (Iran) dan waktu itu Islam menyebar luas sampai ke Malaka..

Samudra Pasai sebelum menjadi kerajaan Islam merupakan kota pelabuhan yang berada dalam kekuasaan Majapahit, yang pada masa itu sedang mengalami kemunduran. Setelah dikuasai oleh pembesar Islam, para pedagang dari Tuban, Palembang, malaka, India, Cina dll datang berdagang di Samudra Pasai. Menurut Ibnu Batutah: Samudera Pasai merupakan pelabuhan terpenting dan Istana Raja telah disusun dan diatur secara indah berdasarkan pola budaya Indonesia dan Islam.

Kehidupan masyarakat Samudera Pasai diwarnai oleh agama dan kebudayaan Islam. Pemerintahnya bersifat Theokrasi (berdasarkan ajaran Islam) rakyatnya sebagiab besar memeluk agama Islam. Raja raja Pasai membina persahabatan dengan Campa, India, Tiongkok, Majapahit dan Malaka.

Raja Zainal Abidin pada tahun 1511 terpaksa melarikan diri dan meninggalkan tahtanya berlindung di Majapahit, karena masih saudara raja Majapahit. Hal ini berarti hubungan kekerabatan Raja Samudra Pasai dengan Raja Majapahit terbina sangat baik, menurut berita Cina disebutkan pertengahan abad 15, Samudra Pasai masih mengirimkan utusannya ke Cina sebagai tanda persahabatan.

Fatahilah, ulama terkemuka Pasai nikah dengan adik Sultan Trengganu(raja Demak/adik Patih Unus/anak Raden Patah). Fatahilah berhasil merebut Sunda Kelapa (22 Juni 1522) berganti nama jadi Jayakarta, juga Cirebon dan Banten.

5. Kertanegara ( 1268 – 1292), Merupakan raja terbesar Singosari. Menaklukan Sumatra dan Melayu (ekspedisi pamalayu th 1275 – 1292) Kertanegara dianggap sebagai raja yang merintis persatuan Nusantara yang dalam perkembanggannya dicapai masa kerajaan Majapahit (Hayam wuruk dan Gajah Mada). Kertanegara dibunuh oleh Jayakatwang (peristiwa Pralaya 1292).

Keris Mpu Gandring yang dipakai Ken Arok menjadi ajang balas dendam secara turun temurun.

Pertikaian dengan Cina dan perginya tentara Singosari ke Sumatra dalam rangka Pamalayu, sebaga kesempatan Jayakatwang untuk memberontak. Jayakatwang bersekutu dengan Wiraraja dari Sumenep, atas nasihat Wiraraja (1292), jayakatwang melakukan serangan yang menimbulkan Pralaya bagi Kertanegara.. Banak Wide dijauhkan jadi bupati Sumenep dengan gelar Wiraraja (kenapa Bantu Jayakatwang !).

Peninggalan Singosari banyak sampai ke tangan kita

1. Sastra, kitab Pararaton dan Negarakertagama
2. Candi candi, jago, Singosari dll
3. Arca arca, Kertanegara, Ken Arok, Ken dedes
4. Keris Mpu Gandring

Pada masa itu nenek moyang kita terkenal ahli membuat benda benda Pusaka

Pada tahun 1430 bali ditaklukan Jawa, pusat pemerintahan dari Samprangan pindah ke Klungkung, Raja raja Bali berikutnya mengaku keturunan Majapahit. Kerajaan Bali dirintis sejak jaman Sriwijaya dan Dinasti Isana, bukti Udayana nikah dengan Mahendrata.

I. MAJAPAHIT

1. Kertarajasa Jaya Wardhana (Raden Wijaya, menantu Kertanegara) ( – 1309), Pada peristiwa Pralaya, raden Wijaya minta perlindungan ke Arya Wiraraja, atas nasihatnya diterima mengabdi pada Jayakatwang dan diberi ntanah dengan nama Majapahit.Raden Wijaya menggempur Jayakatwang dan menikahi 4 putri Kertanegara, yang terkenal Gayatri, karena menurunkan raja raja majapahit berikutnya.
2. Jayanegara (1309 – 1328)
3. Tri Bhuwana (1328 – 1350), Tahun 1334 Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa
4. Hayam Wuruk (1350 – 1389), menjadikan Majapahit besar dan tangguh dan mencapai keemasannya.
5. Wibra Marwadhara (1389 – 1429), Suami Kusumawardhani, menanntu Hayam Wuruk.
6. Suhita (1429 – 1497), anak dari Wikramawardhani dan Bhre Mataram (anak Bhre Wirabumi, anak dari selir Hayam Wuruk).

Mpu Tantular (1331 – 1389) hasil karyanya Arjuna Wiwaha

Pada masa Joko Tingkir, memindahkan ibu kota ke Pajang

English Language

THE ANTIQUE CHAIRS OF INDONESIA EMPIRE

Dear Sirs,

I introduce the Antique Chairs of Indonesia Empire, big of my hope, to recognize more about those chairs

To all historian, Archeologist, Cultural. Metaphysics, Supranatural, Paranormal, Mystic ants, Collector and all the object observer circle, I request the suggestion, opinion, input, and comment

Thank you for your attention

Yours Faithfully.

Adang Kusdiman
Tilp: +628159383520

E Mail : adang_99@yahoo.co.id

MONARCHIC ANTIQUE CHAIR of INDONESIA

1. A BRIEF HISTORY

These Antique Chairs have been made in 1292 by Mpu Djanggaoe, clan of dynasty Syailendra, and assisted by its teacher was I Nyoman Ranggapati. These Antique Chairs devoted to [by] Sultan of Malik Al Saleh, King of Samudra Pasai, as King place and all his assistants have deliberation and take the important decision of empire, but before these chairs presented the king passed away in the year 1292, at the same time all through making of these chairs were completed , so that this made Mpu Djanggoe (Mpu mean a person who makes a magic keris) feel disappointed and sorrowful , three years later; in year 1295 he also passed away. Hereinafter these chairs were looked after by Sidharta I Nyoman, devoted belief of Mpu Djanggaoe.

Every part of the chair has a level and an extraordinary energy. The main chair has got the strongest energy and determines or play very important role, Inside the main chair there is power soul of Wahyu Keprabon, it has the power soul of Mpu Djanggaoe and Mpu Djangari and the other of the chair there is soul of Apocalypse Wahyu Kedaton.

For more than 700 hundreds years the existence of the antique chair was very grievous, was not maintained, and was not treated properly, was only considered to be an Art Carving of the furniture. During six year from 1999 to 2005 the phenomenon of the chair mystery, little by little started to be uncovered . At hereinafter, whoever sits in this chair will undergo a spiritual journey.

2. BACKGROUND

Target making of the chair, as souvenir or present for the Sultan of Malik Al Saleh, King of Ocean Pasai, as recompensation or make it up to because Mpu Djangari of own-younger brother of Mpu Djanggaoe who went abroad from Bali island, promoted and trusted ] as especial adviser of empire by Sultan of Malik Al Saleh, although he was not Islam believer.

Initially Sultan of Malik Al Saleh was the king Perlak, a small empire was the first of becoming empire of Ocean Pasai, regional of Acheh now. Sultan of Malik Al Saleh was the first king of empire of Ocean Pasai and was the first Islam empire in Indonesia and held out up to 4 clans. After Sultan of Malik Al Saleh died, Marcopolo came from Venesia Italy.

Sultan of Malik Al Saleh knew that he would be given a present by Mpu Djanggaoe , and he expected of the offer, because would be very assistive in taking of the kingdom decision, but not yet accepted the chairs because at the same time the chairs making was finished Sultan of Malik Al Saleh passed away in the year 1292, this made Mpu Djanggaoe disappointed and frustrated, besides the chairs were not accepted by Sultan of Malik Al Saleh., also his substitution was Sultan Muhammad the son of Sultan Malik Al Saleh did not pay attention to the antique chairs of purposes and objectives and also usefulness making of the chairs.

The Chairs existence was very famous to everywhere because the greatness of the process and the skillfulness of the chairs maker, so the chairs were fought by 4 empires that is : Monarchic of Demak, Monarchic of Majapahit, Monarchic of Pajang and Monarchic of Banten.

Mpu Djanggaoe and Mpu Djangari was unmarried during his life because he had to be single until he got old to take care of the chastity and his soul hygiene to add the supernatural power and his science miracle, and most his life was poured to serve at empire of Samudra Pasai ( making Chair and Arm the Monarchic Patrimony), therefore he got no generation (children). Mpu Djanggaoe’ disapointment brought his soul to go into the big bowl (bokor)

4. SPECIFICATION

1. 4.Model : full-carving of 411 ( 4 Chairs, 1 Desk and a seat, 1 big bowl (bokor)
2. Substance : Wood of coconut Tree ( Intact / Massif )
3. Seat pad : Fiber of palm tree, arranged in layers by the gunny sack and cloth of colour orange
4. Age : More than 700 years ( made around Year 1292)
5. Maker : Mpu Djanggaoe and his Teacher ( I Nyoman Ranggapati )
6. Target : As King place to take the important decision

5. PROCESS OF MAKING THESE CHAIRS

These antique Chairs took more than 10 yeasr, from year 1282 up to year 1292. In idea of planning and making these chairs, Mpu Djanggaoe was assisted by his teacher ,I Nyoman Ranggapati mystically because he had died the. In the fact Mpu Djanggaoe could not make and carve the chair, he was conducted to make them by his teacher who was expert at carving. In making and carving the chairs was done instinctively, with his eyes closed, without planning form the model of chairs and engraving motif, and was often done at night silent in place. In searching and transporting the chairs’ substance, Mpu Djanggaoe was assisted by his confidant whose name Sidharta I Nyoman. He was only as a foolish and ordinary people, but was very honest and had a high loyality to Mpu Djanggaoe, his ancestors was Indian.

iin The main chair consists of the soul of Apocalypse Keprabon, Desk and three ( 3) other chairs, there was soul of Apocalypse Kedaton. While in Bokor there was soul of Mpu Djanggaoe and Mpu Djangari and function as repository Arm the Monarchic Patrimony, to add the strength and the weapon miracle. ” Surwenda Danurwenda, clean basin means clean its contents as well.

Watek from Apocalypse Keprabon only can be controlled cannot conquer or mastered. Nature of or demeanour from Ruh of Apocalipse Keprabon in the main chair consists the soul of a leader ( chevalier, authority, wise, wisdom and charismatic),. As according to nature of mentioned soul hence the chairs very compatible and had big benefit as deliberation place and decision making of the leaders

Process Of the making chairs

1. 1. By very ritual circumstantial meditation in 40 days
   2. Each part of the chair has very storeyed ether and strong energy
   3. Its workmanship was done one by one with the sufficient time distance and substance got from different place each other as according to ritual or meditation guide
   4. It took more than 10 years ( year 1282 to year 1292)
   5. Made with the eye closed.
   6. HISTORY REFERENCE

   7. SAMUDRA PASAI

      According to Marcopolo news ( in 1292), Ibnu Batutah ( century 13) and clan of Dynasty Abbasyah ( th 1258) standing first Islam empire in Indonesia, that is empire of Ocean Pasai, [is] also proved with the existence of Tombstone of mausoleum of Sultan of Malik Al Saleh ( th 1297) First king [of] Ocean Pasai.

      According to Snouck Hurgronje, direct [relation/link] [of] Arab with the Indonesia newly take place the century 17 [at] a period of/to empire of Ocean Pasai, Banten, New Demak And Mataram.

      Empire of Ocean Pasai stand up about century 13 by Nazimuddin Al Kamil, a admiral go out to sea the Egypt . In The Year 1283 Pasai earn the ditaklukannnya, later;then lift to Fulminate the Silu become the first King Pasai with the title of Sultan of Malik Al Saleh ( 1285 – 1297). In the year 1297 pious Malik Al die, and replaced by putranya of Sultan Muhammad ( th 1297 – 1326) more knowledgeable by the name of Malik Al Tahir, its substitution [is] Sultan Ahmad ( th 1326 – 1348), also wear the name of Malik Al Tahir, its substitution [is] Zainal Abidin.

      According To Ibnu Batutah, Sultan Ahmad very obedient believe in, there [is] functionary of people persi ( Iran ) and at that time Islam disseminate wide to Malaka..

      Ocean Pasai [of] before becoming Islam empire represent the port town staying in power Majapahit, what during the period [is] losing ground. After mastered by Islam magnifier, all merchant from Tuban, Palembang , malaka, India , Chinese Dll come tradeing [in] Ocean Pasai. According To Ibnu Batutah: Ocean Pasai represent the all important port and King Palace have been compiled and arranged beautifully pursuant to cultural pattern [of] Indonesia And Islam.

      Life of Society of Ocean Pasai coloured by religion and Islam culture. Its Government have the character of the Theokrasi ( pursuant to Islam teaching) its people [is] big sebagiab embrace the Islam. king of King Pasai construct the friendship by Campa , India , Tiongkok, Majapahit And Malaka.

      King of Zainal Abidin in the year 1511 perforced to break away and leave its throne take cover [in] Majapahit, because you king still Majapahit. Matter [of] this means [relation/link] of consanquinity of King of Ocean Pasai with the constructive King Majapahit very good, according to Chinese news mentioned [by] a century mid 15, Ocean Pasai still deliver its courier to Chinese as friendship sign.

      Fatahilah, notable moslem scholar [of] Pasai marry with the sister/brother of Sultan of Trengganu(Raja Demak / sister/brother of Patih Unus / child Raden Broken). Fatahilah succeed to grab the Coconut Sunda ( 22 June 1522 have) change name [to] become the Jayakarta, also Cirebon and Banten

      5. Kertanegara ( 1268 – 1292), Representing biggest king [of] Singosari. Menaklukan Sumatra and Malay ( expedition of pamalayu th 1275 – 1292) Kertanegara considered to be [by] a king which blaze the way the association Nusantara which is in perkembanggannya reached [by] a period of/to empire Majapahit ( Hayam Wuruk and Elephant Mada). Kertanegara murdered by Jayakatwang ( event Pralaya 1292).

      Keris Mpu Gandring weared [by] the Ken Arok become the ajang revenge hereditaryly

      Conflict with the Chinese and go the military nya [of] Singosari to Sumatra in order to Pamalayu, sebaga of opportunity Jayakatwang to rebel the. Jayakatwang partner with the Wiraraja from Sumenep, for advice Wiraraja ( 1292), jayakatwang [do/conduct] the attack generating Pralaya for Kertanegara.. Banak Wide kept away to [by] become the regent Sumenep with the title Wiraraja ( why Assisting Jayakatwang

      Ommission Singosari [of] a lot of to our hand 1. Art, buku of Pararaton and Negarakertagama 2. Temple Temple , champion, Singosari Dll 3. Arca Arca, Kertanegara, Ken Arok, Ken Dedes 4. Keris Mpu Gandring

      During the period our ancestors [is] famous [of] expert make the object of Patrimony object

      In the year 1430 bali ditaklukan Java, center the governance from Samprangan move to Klungkung, next Bali King King confess the clan Majapahit. Monarchic [of] Bali blazed the way [by] since era of Sriwijaya and Dynasty Isana, evidence Udayana marry by Mahendrata.

      HISTORY REFERENCE

      OCEAN PASAI

      Pursuant to news Marcopolo ( th 1292), Ibnu Batutah ( century 13) and clan of Dynasty Abbasyah ( th 1258) standing first Islam empire in Indonesia, that is empire of Ocean Pasai, [is] also proved with the existence of Tombstone of mausoleum of Sultan of Malik Al Saleh ( th 1297) First king [of] Ocean Pasai.

      According to Snouck Hurgronje, direct [relation/link] [of] Arab with the Indonesia newly take place the century 17 [at] a period of/to empire of Ocean Pasai, Banten, New Demak And Mataram.

      Empire of Ocean Pasai stand up about century 13 by Nazimuddin Al Kamil, a admiral go out to sea the Egypt . In The Year 1283 Pasai earn the ditaklukannnya, later;then lift to Fulminate the Silu become the first King Pasai with the title of Sultan of Malik Al Saleh ( 1285 – 1297). In the year 1297 pious Malik Al die, and replaced by putranya of Sultan Muhammad ( th 1297 – 1326) more knowledgeable by the name of Malik Al Tahir, its substitution [is] Sultan Ahmad ( th 1326 – 1348), also wear the name of Malik Al Tahir, its substitution [is] Zainal Abidin.

      According To Ibnu Batutah, Sultan Ahmad very obedient believe in, there [is] functionary of people persi ( Iran ) and at that time Islam disseminate wide to Malaka..

      Ocean Pasai [of] before becoming Islam empire represent the port town staying in power Majapahit, what during the period [is] losing ground. After mastered by Islam magnifier, all merchant from Tuban, Palembang , malaka, India , Chinese Dll come tradeing [in] Ocean Pasai. According To Ibnu Batutah: Ocean Pasai represent the all important port and King Palace have been compiled and arranged beautifully pursuant to cultural pattern [of] Indonesia And Islam.

      Life of Society of Samudra Pasai coloured by religion and Islam culture. Its Government have the character of the Theokrasi ( pursuant to Islam teaching) its people [is] big sebagiab embrace the Islam. king of King Pasai construct the friendship by Campa , India , Tiongkok, Majapahit And Malaka.

      King of Zainal Abidin in the year 1511 perforced to break away and leave its throne take cover [in] Majapahit, because you king still Majapahit. Matter [of] this means [relation/link] of consanquinity of King of Ocean Pasai with the constructive King Majapahit very good, according to Chinese news mentioned [by] a century mid 15, Ocean Pasai still deliver its courier to Chinese as friendship sign.

      Fatahilah, notable moslem scholar [of] Pasai marry with the sister/brother of Sultan of Trengganu(Raja Demak / sister/brother of Patih Unus / child Raden Broken). Fatahilah succeed to grab the Coconut Sunda ( 22 June 1522 have) change name [to] become the Jayakarta, also Cirebon and Banten

      5. Kertanegara ( 1268 – 1292), Representing biggest king [of] Singosari. Menaklukan Sumatra and Malay ( expedition of pamalayu th 1275 – 1292) Kertanegara considered to be [by] a king which blaze the way the association Nusantara which is in perkembanggannya reached [by] a period of/to empire Majapahit ( Hayam Wuruk and Elephant Mada). Kertanegara murdered by Jayakatwang ( event Pralaya 1292).

      Keris Mpu Gandring weared [by] the Ken Arok become the ajang revenge hereditaryly

      Conflict with the Chinese and go the military nya [of] Singosari to Sumatra in order to Pamalayu, sebaga of opportunity Jayakatwang to rebel the. Jayakatwang partner with the Wiraraja from Sumenep, for advice Wiraraja ( 1292), jayakatwang [do/conduct] the attack generating Pralaya for Kertanegara.. Banak Wide kept away to [by] become the regent Sumenep with the title Wiraraja ( why Assisting Jayakatwang

      Ommission Singosari [of] a lot of to our hand 1. Art, buku of Pararaton and Negarakertagama 2. Temple Temple , champion, Singosari Dll 3. Arca Arca, Kertanegara, Ken Arok, Ken Dedes 4. Keris Mpu Gandring

      During the period our ancestors [is] famous [of] expert make the object of Patrimony object

      In the year 1430 bali ditaklukan Java, center the governance from Samprangan move to Klungkung, next Bali King King confess the clan Majapahit. Monarchic [of] Bali blazed the way [by] since era of Sriwijaya and Dynasty Isana, evidence Udayana marry by Mahendrata.

      I. MAJAPAHIT 1. Glorious Kertarajasa [of] Wardhana ( Raden Wijaya, daugter;son in law Kertanegara – 1309), [At] event Pralaya, raden Wijaya ask the protection to Aryan [of] Wiraraja, for its advice [is] accepted to serve [at] Jayakatwang and given [by] the ntanah by the name of Majapahit.Raden Wijaya batter the Jayakatwang and marry 4 putri Kertanegara, famous [of] Gayatri, because degrading next king majapahit king 2. Jayanegara ( 1309 – 1328 3. Three Bhuwana ( 1328 – 1350), Year 1334 Elephant Mada take oath the Palapa 4. Hayam Wuruk ( 1350 – 1389), making big Majapahit and delay and reach [his/its] golden 5. Wibra Marwadhara ( 1389 – 1429), Husband Kusumawardhani, menanntu Hayam Wuruk 6. Suhita ( 1429 – 1497), child from Wikramawardhani and Bhre Mataram ( child of Bhre Wirabumi, child from concubine of Hayam Wuruk).

      Mpu Tantular ( 1331 – 1389) its masterpiece result [is] Arjuna Wiwaha

      [At] a period of/to Joko Tingkir, removing town mother to Pajang

      Mpu Tantular ( 1331 – 1389) its masterpiece result [is] Arjuna Wiwaha

      [At] a period of/to Joko Tingkir, removing town mother to Pajang